Budaya Sumatera Barat, Bisa Dipelajari dan Harus Kita Jaga

Budaya Sumatera Barat | Dagacampuchia

Dagacampuchia – Sebuah provinsi dari pulau Sumatera yang kaya akan suku dan Bahasa, bersama kita belajar mengenali beragam budaya Sumatera Barat. Berada di sebelah pesisir barat tengah pulau sumatera dan bersebelahan dengan Bukit Barisan. Selanjutnya silahkan kita simak bersama beragam adat, suku dan Bahasa serta budaya Sumatera Barat.

Adat Budaya Sumatera Barat

Adat Budaya Sumatera Barat | Dagacampuchia
Adat Budaya Sumatera Barat | Dagacampuchia

Budaya Sumatera Barat yang pertama ialah adat istiadat Sumatera Barat pertama namanya upacara tabuik, yang bermakna sebuah peti kayu. Memiliki makna sebuah legenda ada makhluk seperti kuda bersayap dan berkepala manusia, atau namanya buraq. Upacara ini adalah jadwal tahunan semenjak era ke-19 sampai sekarang ini. Sebuah penghormatan pada cucu nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Tholib di tanggal 10 muharram.

Upacara tabuik mempunyai 2 tipe, yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Ke-2 nya keduanya sama dari 1 tempat, dari Pariaman. Dalam upacara itu mempunyai tujuh rangkaian acara. Pucuknya yaitu upacara ritus tabuik naik pangkek lalu lanjut ke hoyak tabuik dan penutupannya tabuik barusan jalan ke arah pantai, maksudnya untuk melaut kelautan luas.

Upacara adat ke-2 yakni picu jawi, yaitu balapan sapi sebagai olahraga tradisional dan dilaksanakan di tanah datar dan lega berlumpur. Pada tiap tahunnya ada 4 daerah yang melangsungkan dengan bergilir. Bermula dari kecamatan Sungai Tarab, Lima Golongan, Rambatan, dan Pariangan.

Sedikit serupa dengan berolahraga karapan sapi Madura, namun perbedaannya jika Minangkabau menggunakan daerah yang berlumpur ekstrim. Acara ini benar-benar populer di wilayah Sumatera dan diselenggarakan tiap tahun.

Suku Budaya Sumatera Barat

Suku Budaya Sumatera Barat | Dagacampuchia
Suku Budaya Sumatera Barat | Dagacampuchia

Ingat demikian jumlahnya populasi Sumatera Barat, tentu saja mempunyai Budaya Sumatera Barat yang banyak. Ada lumayan banyak suku di Sumatera Barat yang perlu kalian kenali. Contoh salah satunya Suku Sumatera ialah suku Minang, yang banyak warga Indonesia tahu jika orang minang pandai mengolah.

Baca juga :  Budaya Aceh, Menarik Wisatawan Karena Unik dan Menarik

Populer sebagai salah satunya suku yang berpendidikan karena menyebar banyak di pelosok Indonesia, dimulai dari pedagang, wartawan, politikus, pendidik, sampai ulama. Minang mempunyai banyak sekali rempah-rempah untuk mengolah.

Sedikit ada sejarah mengenai suku minang, yaitu ada nama minang bermakna (menang) dan Kabau (kerbau), yang mengambil sumber pada suatu legenda era ke- 13. Kabarnya Kerajaan Singosari lakukan expedisi ke Minang Kabau, lalu untuk menghambat pertarungan, warga lebih bagus mengadu kerbau Jawa dengan kerbau Minang. Beberapa tentara Majapahit sepakat dan secara langsung sediakan kerbau Jawa yang lebih besar, kuat, dan agresif.

Sementara dari warga minang mempersiapkan satu anak kerbau yang lapar dan dipasanglah bersama pisau pada tanduknya. Tanpa sadar kerbau Jawa cuma tahu satu ekor anak kerbau kecil akan menyusu, terjadi pertarungan, kerbau Minang langsung mengoyak-oyak perutnya kerbau Jawa. Pada akhirannya nampaklah nama Minangkabau.

Bahasa

Bahasa | Dagacampuchia

Umumnya bahasa wilayah Sumatera Barat menggunakan Bahasa Minang dan melayu, tentu saja tidak asing ditelinga kita. Bahasa minang awalannya menyebar di sisa kerajaan Pagar Ruyung yang ada di suku pedalaman. Suku pedalaman Minangkabau jaman dulu junjung tinggi bahasanya ini, karena itu sampai saat ini tetap dipakai untuk semua warga Minangkabau.

Tarian Sumatera Barat

Tarian Sumatera Barat | Dagacampuchia
Tarian Sumatera Barat | Dagacampuchia

Budaya Sumatera barat dari suku Minangkabau dan suku Mentawai yakni sebuah tarian. Seni ini pada intinya dibawa sama agama islam, ada tari piring, tari pasambahan, tari Indang, dan tari payung. Kita awali dengan tari payung, tarian yang dari solok dan media intinya memakai piring.

Selanjutnya piring-piring yang dibawa barusan diayunkan pergerakan teratur, cepat, dan janganlah sampai lepas dari pegangan tangan. Pada intinya tarian ini adalah silat dari Minangkabau. Ritus tari piring umumnya untuk rasa sukur pada dewa, sesudah hasil panen petani bagus. Sesudah masuknya islam ke Minangkabau upacara sambutan ini juga tidak kepakai.

Baca juga :  Mengenal Budaya Suku Lampung, Keajaiban Keberagaman di Tanah Lapis Legiun

Ke-2 ada tari pasembahan, yaitu sebuah tarian persembahan untuk menyongsong beberapa beberapa tamu besar negara kita. Saat tarian ini jalan, tamu akan menggunakan payung sekalian jalan ke arah tempat duduknya. Sesudah usai tariannya tamu akan diberi sajian daun sirih dalam carano yang disiapkan.

Dalam budaya pernikahan, pengantin lelakinya akan terima daun sirih sebagai ketua. Tarian pasembahan terbagi dalam 9 orang, lalu terdiri jadi tiga regu. Regu pertama yaitu 2 orang penari lelaki yang menunjukkan pergerakan pencak silat, dan regu ke-2 yang 4 orang penari wanita. Mereka menari secara cantik, lalu paling belakang ada seseorang yang bawa carano dan 2 orang sebagai pengiringnya.

Ke-3 ada tarian galombang, atau beberapa orang biasa mengatakan gelombang. Adalah seni yang memulai kelahiran randai di tahun 1932 dan seringkali dalam acara pernikahan adat minang. Walaupun tidak ada jalinan yang terang dengan pernikahan, tapi sampai saat ini tarian ini bermanfaat untuk menyongsong mempelai dan membawanya sampai ke pelaminan.

Tari galombang jaman dulu menceritakan mengenai pernikahan seorang pemuda, lalu dia jalan bersama ajudan, yakni oleh rekan silatnya ke arah daerah istri. Untuk beberapa gerakan penari ini cukup gesit, karena pergerakan turun naik seperti gelombang laut, umumnya mempertunjukan pergerakan silat minang. Budaya Sumatera Barat ini ada banyak kita temui sampai sekarang ini.

Makan Bajamba

Makan Bajamba | Dagacampuchia
Makan Bajamba | Dagacampuchia

Budaya Sumatera Barat seterusnya Adalah adalah makan bajamba. Sebuah aktivitas makan bersama yang terdiri jadi kelompok-kelompok. Ada beberapa ratus orang yang meng ikuti acara adat ini, lalu terdiri jadi 5 sampai tujuh orang. Adat ini telah ada semenjak era ketujuh atau di awal masuknya islam ke minang.

Hal tersebut yang terdapat hubungannya dengan tuntunan islam, makan bersama ini banyak yang mendefinisikan meng ikuti Sunnah nabi. Adat ini makin menebar luas sampai semua penjuru tanah minang. Saat sebelum mengawali acara makan bajamba, umumnya akan awali dengan panggung bermacam kesenian minang. Ada beberapa piring ukuran besar atau diberi nama talam, memiliki ukuran diameternya 50 cm.

Baca juga :  Makanan Khas Sumatera Selatan, Ini 7 Rekomendasinya! Lezat!

Rumah Adat

Rumah Adat | Dagacampuchia
Rumah Adat | Dagacampuchia

Budaya Sumatera Barat yang paling akhir yaitu rumah adat gadang. Dibuat pada tanah yang luas dan punya keluarga induk yang diturunkan dengan turun-temurun, sekitaran rumah gadang ada surau keluarga. Berperan untuk tempat bergabung pemuda atau umum digunakan untuk aktivitas sosial masyarakat sekitaran.

Untuk arsiteknya bagunan ini berwujud segi-empat, menjadi kecil ke bawah dan merekah keatas. Garis meilntang dari bangunan tempat tinggal dan meliuk pada samping dua pinggirnya seperti sundul. Lambang sundul itu bermakna sebuah lambang kemenangan, lalu bentuk atapnya lancip ke atas atau benama gonjong, karena bentuk atap ini umumnya rumah ini populer bernama rumah bagonjong.

Atapnya dibuat dari ijuk yang kuat untuk tetap bertahan sampai beberapa puluh tahun. Rumah gadang umumnya dibuat dari beberapa elemen utama, yang pertama yakni kayu, adalah elemen utama saat membuat tiang tuo. Tiang tuo sebagai pemasti berdirinya rumah ini, oleh karena itu harus pilih kayu yang berkualitas.

Ke-2 ada ijuk biasa bermanfaat untuk atap rumah. Ke-3 yaitu jerami berperan untuk atap rumah, keempat ada bambu yang bermanfaat untuk membikin dinding sisi belakang. ke-5 ada papan, berperan sebagai dinding , dibelah tipis-tipis sekitaran 3 sampai 5 cm.

Demikian untuk beberapa budaya Sumatera Barat yang perlu kalian kenali, mudah-mudahan berguna.